Membuka sebuah usaha dengan membeli hak franchise atau menjadi franchisee memang bukan ide buruk sama sekali. Apalagi bila Anda ingin mempercepat kesuksesan dalam bidang bisnis.
Pasalnya bisnis waralaba termasuk bisnis yang cukup potensial. Sederhana saja alasannya, semua sudah terbukti keberhasilannya. Anda tinggal membeli dan menjalankan saja.
Tetapi meski sistem franchise bisa memberi Anda beberapa kemudahan, jangan Anda jadikan ini jalan pintas Anda. Karena sebenarnya Anda harus memahami banyak hal terlebih dulu sebelum Anda memutuskan untuk membeli sebuah hak franchise.
Anda harus terus melakukan banyak riset berkelanjutan untuk dapat memastikan bahwa pilihan franchise Anda ini adalah keputusan final terbaik. Hanya saja sering kali beberapa calon franchisee cenderung fokus pada riset-riset besar macam, kualitas makanan dan minuman, riset pasar, riset kualitas franchisor dan sebagainya.
Baca Juga : 7 Langkah Memulai Usaha Waralaba Ala Mark Siebert
Harus diakui bahwa riset-riset besar tadi perlu untuk menjadi dasar Anda dalam memilih sebuah franchise. Tapi jangan pernah Anda melewatkan detil kecil hanya karena Anda hasil riset yang Anda lakukan positif terhadap sebuah franchisor. Salah satu detil yang kerap terabaikan adalah isi perjanjian kontrak.
Padahal justru dengan perjanjian kontrak inilah Anda akan mengikatkan diri Anda dengan franchisor. Bila perjanjian ini tidak memiliki keberpihakan terhadap kepentingan Anda, kekhawatirannya Anda akan menghadapi kesulitan di jangka panjang, repot juga kan?
Jadi seyakin apapun Anda akan potensi dari franchise pilihan Anda, sepositif apapun hasil riset Anda, jangan abaikan tahap satu ini. Baca dengan detil isi perjanjian kontrak, tanyakan poin-poin yang kiranyan kurang jelas bagi Anda.
Bila perlu carilah pihak ketiga sebagai advisor ahli atau setidaknya cari informasi sebanyak-banyaknya, Anda perlu tau apa saja yang akan Anda hadapi dalam bisnis franchise. Baik kendala-kendala, resiko menjadi franchisee maupun hal-hal spesifik lain.
Menjalankan bisnis tapi tidak mau menanggung resiko bisa dikatakan cukup konyol. Jadi pastikan Anda bisa mencegah atau setidaknya mengurangi faktor resiko.
Dengan memastikan perjanjian kontrak ini memiliki keberpihakan pada Anda, maka bisa jadi Anda akan mengurangi faktor resiko dalam usaha Anda nantinya.
Lalu apa saja sih yang perlu Anda perhatikan dalam perjanjian kontrak franchise?