kebijakan ekonomi makroJarang-jarang kan saya bahas mengenai situasi terkini ekonomi makro Indonesia. Tapi kali ini saya tertarik juga buat ikutan ulas. Soalnya bahasan mengenai perkembangan kebijakan ekonomi makro pemerintahan Indonesia belakangan ini makin seru saja.

Gimana gak seru… Sementara kata di berita-berita negara Amerika si empunya Dollar lagi rehat, logikanya kan seharusnya harga dollar lagi drop. Eh ini malah nilai tukarnya makin tinggi dengan rupiah. Kalau buat blogger atau eksportir sih berita bagus, tapi kalau buat ekonomi secara keseluruhan jelas berita buruk lah. Harga-harga jadi kebawa naik, sampai nyeret-nyeret tempe segala.

Yang membuat situasi memburuk adalah karena harga Rupiah merosot, maka kepercayaan pasar dunia sama Indonesia dan perusahaan dari Indonesia menurun. Efeknya nilai IHSG ikut terseret turun. Kalau begini terus bisa-bisa Indonesia mengulang situasi ekonomi tahun 1998, lumayan gawat juga yah??

Baca Juga : Ini Dia Ulasan Mengenai Perkembangan Ekonomi Indonesia Saat Ini

Faktor penyebab kondisi ini cukup banyak. Kalau saya coba keliling di beberapa majalah bisnis dalam 2 bulan ini terjadi peningkatan impor yang berbarengan dengan waktu jatuh tempo pembayaran dalam jumlah besar. Sementara itu efek inflasi gara-gara lebaran yang numpuk sama kenaikan BBM itu masih tinggi, sekitar 7.25 %. Agak bingung juga sih sama angka inflasi, lah kalo cuma 7,25% kok harga beras nainya bisa 50 % sendiri ya??

Pas bulan Agustus lalu ketika harga Rupiah terhadap Dollar mulai menyentuh angka 11 ribuan, pemerintahan SBY mulai mengambil langkah taktis. Intinya sih buat menjaga harga Rupiah gak makin drop. Langkah taktis ini berupa beberapa kebijakan dalam sistem ekonomi pemerintahan Indonesia yang berarah ke stabilitas dan mengurangi ketergantungan impor pada lini-lini massal. Walah…bahasanya ikutan jadi birokratis nih…

Saya akan mencoba mengulas kebijakan ekonomi pemerintahan ini untuk membuka wacana Anda terutama untuk para penggiat usaha yang mau gak mau pasti berurusan sama ekonomi makro, ekonomi pemerintahan dan tentu saja sama harga Dollar. Ini dia kebijakan tersebut :

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here