bisnis properti di tengah wabah coronaMerosotnya Bisnis Properti di Tengah Wabah Corona – Kehadiran wabah corona mengakibatkan perekonomian Indonesia menjadi tidak stabil. Salah satu di antara bisnis yang merasakan dampak wabah corona, yaitu bisnis properti.

Bisnis properti harus berjuang keras dalam mempertahankan hidupnya di tengah pandemi. Bukan hanya pendapatan yang minim, bahkan nol yang membuat pelaku bisnis ini memutar otak untuk mencari solusi.

Baca Juga : Penting !! Baca Ulasan Kebijakan Ekonomi Makro Pemerintahan Indonesia Ini

Bank Indonesia telah melakukan suatu survei, bahwa Indeks Harga Properti Residensial (IHPR) kuartal I 2020 melambat hingga1,68%. Sedangkan, kuartal sebelumnya lebih rendah, yakni 1,77%. Pada periode yang sama di tahun sebelumnya, 2,06%.

Bahkan untuk penjualan pada kuartal I 2020 pun mengalami penurunan yang cukup tajam, yakni -43,19% untuk properti residensial. Jika dibandingkan dengan kuartal sebelumnya ini lebih rendah yang tumbuh hanya 1,19%.

Penurunan tersebut terjadi pada seluruh tipe rumah. Bisnis properti di tengah wabah corona memang sangat melemah. Tidak ada penjualan, rental properti tidak mengalami peningkatan bahkan komersial yang sewa di mall juga terhenti. Data tersebut benar-benar menunjukkan kondisi industri properti saat ini yang sedang tidak sehat.

Masa Kelam Bisnis Properti

Wabah corona telah membawa dampak luar biasa bagi bisnis properti. Penjualan properti mengalami penurunan yang tajam selama tahun lalu. Hari Ganie wakil ketua umum DPP Realestat Indonesia (REI) menyebutkan, bahwa pandemi covid-19 membawa dampak pada berkurangnya penjualan sektor properti dengan penjualan subsektor perumahan mencapai 50 sampai 60%. Bahkan untuk sektor perhotelan dan ritel mengalami penurunan yang lebih parah, yaitu mencapai 95%.

Hari Ganie menyebutkan, “saat ini kalangan pengembang menghadapi masa yang paling kelam”. Bisnis properti di tengah wabah corona membuat pusing pelakunya. Di mana kewajiban harus tetap terpenuhi, sementara bisnis properti sedang merosot tajam. Pelaku bisnis ini harus benar-benar memutar otak dalam menghadapi ini.

Baca Juga : Ini Dia Ulasan Mengenai Perkembangan Ekonomi Indonesia Saat Ini

Hari Ganie pun memprediksi, pemulihan sektor properti membutuhkan waktu yang lama. Tidak menutup kemungkinan pandemi masih terus berdampak pada penjualan properti dalam waktu 1 hingga 2 tahun ke depan. Ia berharap dengan kehadiran UU Cipta Kerja bisa memperbaiki regulasi yang berkaitan dengan sektor properti.

Selain itu juga menjadi katalis yang positif untuk industri properti. Bisnis properti di tengah wabah corona anjlok, bisnis perumahanlah yang menjadi andalan saat ini.

Sektor Properti Di Tahun 2021

Pada tahun 2021 diprediksi bahwa industri properti akan tumbuh. Hal ini di dorong sebab adanya sentimen positif, yaitu kehadiran vaksin corona yang akan menjadi pemicu tumbuhnya perekonomian tahun ini. Menurut pendapat Ali Tranghanda, seorang CEO Indonesia Property Watch (IPW), sektor properti akan mengalami pemulihan kembali pada semester kedua mendatang.

Saat bisnis properti di tengah wabah corona ini, membeli bagi end user maupun investor adalah waktu yang tepat. Jika vaksinasi sudah dilakukan pemerintah dan corona berakhir, maka harga industri properti akan menanjak.

Ali juga menyebutkan, rumah dengan tipe landedhouse masih akan banyak diminati pada 2021. Sedangkan, sektor properti perumahan akan mengalami recovery secara cepat, terutama perumahan dengan harga Rp.500 juta dan Rp.1 miliar.

Baca Juga : Mengintip Tips Bisnis Tanah Kosong Sukses Yang Harus Dikuasai

Segmen rumah tersebutlah yang akan menjadi penggerak untuk pemulihan nantinya. Pihak Ali pun optimis seiring dengan hadirnya vaksin corona, kondisi properti akan membaik kembali. Oleh sebab itu, ia menekankan untuk para end user dan investor agar segera membeli properti saat ini. Bukan menunggu membaiknya kondisi dan harga naik.

Tantangan dan Strategi Sektor Properti di 2021

Bisnis properti di tengah wabah corona akan segera membaik seiring berjalannya waktu. Namun akan ada tantangan dan strategi pada sektor properti pada 2021. Pada 2021 sektor properti akan berkreasi dengan produk inovatif dan meringankan pembayaran di masa corona ini, baik bagi end user maupun investor. Jessica Leonard, Agen East2West Property mengungkapkan, faktor tersebut akan masih menjadi pertimbangan utama bagi pembeli untuk memilih properti.

Beberapa developer telah menciptakan produk unik dan menarik. Ada yang dibangun dengan ukuran sangat besar dengan harga yang dramatis. Ada yang menghadirkan ukuran minimalis compact sekaligus dengan pelengkap furniture di dalamnya. Dengan sistem pembayaran cicil uang muka membuat pembeli lebih ringan merogoh kantong, sehingga juga bisa mengatur cashflow mereka.

Tantangan terbesar bisnis properti di tengah wabah corona ini adalah seberapa cepat vaksinasi bisa mengatasi covid-19. Selain itu juga peluang yang ada yaitu banyaknya demand yang selama ini tertunda.

Pelaku properti akan berusaha mengoptimalkan proyek-proyek yang cukup banyak dan tersebar diseluruh Indonesia saat ini. Pada 2021 diperkirakan banyak pelaku usaha berkonsentrasi untuk peningkatan volume ketimbang harga, sehingga harga akan tetap stabil.

Baca Juga : Menguak Potensi Komoditas Ekspor Sayuran di Singapura yang Menggiurkan

Demikian artikel ini mengulas mengenai bisnis properti di tengah wabah corona. Wabah corona membuat para pebisnis properti kebingungan sebab merosotnya usaha ini. Namun, di tahun 2021 lahir rasa optimis akan bangkitnya kembali sektor properti bahkan akan mengalami peningkatan setelah berakhirnya pandemi.

(sumber gambar artikel bisnis properti di tengah wabah corona : www.mikebolger.ca)

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here