Kalimantan Tengah memiliki luas wilayah 15,38 juta ha yang terdiri dari 61,1 ribu ha daerah pantai, 1,53 juta ha daerah perairan umum, dan 17,79 juta ha daratan.
Wilayah daratan yang luas ini terdiri atas berbagai tipologi lahan seperti lahan sulfat masam, gambut, dan lahan kering.
Tipologi inilah yang membuat Kalimantan Tengah mempunyai berberapa jenis tanaman obat yang spesifik.
Tanaman obat di Kalimantan Tengah menyebar di daerah pedalaman dan kawasan hutan yang merupakan habitat alami tanaman tersebut.
Sebagian kecil masyarakat Kalimantan Tengah sudah mengusahakan tanaman obat dari kawasan tersebut sebagai obat tradisional yang diambil baik dari akar, daun maupun buah, tetapi belum terinventarisasi dengan baik.
Dalam sejarah perkembangan farmasi, tumbuhan atau tanaman obat merupakan sumber senyawa bioaktif yang berkhasiat mengobati berbagai jenis penyakit. Hingga saat ini, sumber alam nabati masih tetap merupakan sumber bahan kimia baru yang tidak terbatas.
Baca Juga : Peluang Usaha Agrobisnis Di Perkebunan Jabon… Ladang Emas !!
Dengan keunggulan inilah, potensi bisnis Kalimantan Tengah untuk obat herbal khususnya obat tradisional Indonesia terbuka lebar. Mari kita bedah satu persatu potensi obat tradisional di Indonesia daerah Kalimantan Tengah ini.
Dari eksplorasi plasma nutfah tanaman obat di Kabupaten Kotawaringin Timur, Kotawaringin Barat, Barito Selatan, Barito Utara, dan Kapuas terdapat beberapa yang mempunyai nilai potensial dan di antaranya telah dimanfaatkan oleh masyarakat setempat maupun di tempat lain.
Tanaman obat tersebut sebagian berbentuk pohon, liana, palempaleman, perdu, dan herba. Bagian yang dapat dimanfaatkan dari tumbuhan obat tersebut pada umumnya adalah akar, rimpang, batang, dan daun.
Tumbuhan obat yang habitus tanamannya berbentuk pohon antara lain adalah Karamunting Kodok, Karamunting Padang, Pasak Bumi Akar, Penawar Bisa, Sambung Urat, dan Taya. Tumbuhan obat yang berbentuk perdu antara lain Jariangau, Pasak Bumi Daun, Salayar, Ujung Atap, dan Daun Sawang.
Tumbuhan obat yang berbentuk herba antara lain Bawang Hantu atau Bawang Sabrang atau Bawang Dayak, Daun Dewa, Mayama Dewa, Kunyit Akar, Penawar Sampai, Penawar Seribu, Sembung, Simpur, dan Tawas Ut. Cukup banyak kan? Pertanyaannya sekarang adalah apa manfaatnya?
Manfaat tumbuhan atau tanaman obat tersebut bermacam-macam, tetapi pada umumnya berkhasiat untuk mengobati penyakit yang umum diderita seperti pusing, demam, pilek, sakit perut, sakit gigi, penyakit gula, malaria dan obat gosok.
Ada beberapa tumbuhan obat yang berkhasiat sebagai penawar bisa (lebah, kalajengking, dsb.) antara lain Penawar Bisa, Penawar Seribu dan Mayama Dewa. Tumbuhan obat yang berkhasiat sebagai jamu di antaranya adalah Pasak Bumi Daun, sedangkan Pasak Bumi Akar berkhasiat sebagai tonik atau penambah tenaga setelah melahirkan.
Tanaman obat lainnya adalah Salayar (dalam bahasa Dayak Ngaju) termasuk spesies Ficus deltoidea (famili Moraceae) berasal dari Kabupaten Kapuas. Spesies ini berbentuk seperti tanaman kopi, berkerabat dengan beringin, tinggi 5 m, usia minimum tanaman yang bisa digunakan sebagai obat adalah 7,5 tahun. Bagian tanaman yang bermanfaat adalah akar, daun, dan ranting.
Tanaman ini bisa dibuat sebagai ramuan obat untuk meyembuhkan penyakit yang dikenal dalam bahasa Dayak Ngaju sebagai Butih Lanan, Ketabang, Baha Mandalam, dan Manyilu Uhat Tulang yang dikenal dalam istilah medis sebagai penyakit tumor, kanker, radang kelenjar getah bening, dan radang persendian.
Adat budaya yang mengarah ke perlindungan tanaman masih tampak dalam kehidupan masyarakat antara lain dalam upacara adat, penanaman tanaman langka dan tebang pilih.
Budaya ini ternyata telah menahan laju kepunahan tanaman seperti ditemukannya tanaman pasak bumi (Eurocymalongifolia Jack.) yang telah hidup bertahun-tahun lamanya. Luar biasa memang potensinya…
Hanya saja, seiring dengan berkembangnya industri jamu dan obat tradisional yang memanfaatkan pasak bumi sebagai bahan baku produknya, dikhawatirkan keberadaan jenis ini akan semakin langka. Di pihak lain, informasi mengenai silvikultur jenis tanaman ini sangat terbatas.
Oleh karena itu, pasak bumi perlu dibudidayakan untuk menjaga kelestarian dan menjamin ketersediaan bahan baku industri jamu dan obat tradisional. Sampai saat ini di Kalimantan Tengah masih banyak tumbuhan yang berpotensi untuk obat menyebar di kawasan hutan.
Masyarakat setempat memanfaatkan tumbuhan tersebut untuk keperluan sendiri dan masih sedikit yang dikomersialkan. Untuk keperluan pelestarian, tumbuhan obat perlu dikonservasi secara ex situ.
Untuk beberapa jenis tumbuhan obat yang akan dikembangkan sebagai bahan baku jamu memerlukan penelitian lebih lanjut, terutama untuk tumbuhan yang benar-benar berkhasiat obat. Di samping itu, perlu dilakukan analisis mutu maupun kandungan fitokimianya.
Nah, dengan keunggulan kalimantan tengah di atas, sudah seharusnya ada dari Anda sebagai entrepreneur-entrepreneur khususnya yang bergerak di bidang obat herbal mengambil peluang ini. Siapa tahu dengan potensi bisnis Kalimantan Tengah di atas, Anda bisa mendulang keuntungan darinya. Selamat mencoba…
(sumber gambar artikel potensi bisnis kalimantan tengah : www.indoplaces.com)